Tuhan.

Tuhan.

Aku telah bertemu ribuan manusia.

Beberapa diantaranya ,

meninggalkan jejak-jejak yang disebut kenangan,

serta memberikanku secara cuma cuma mata uang bernama cinta.

 

Aku tidak pernah senang merekam kenangan.

Kenangan yang buruk hampir selalu kulupakan.

Kukira bukan hal yang baik utk terus menyimpan sampah di dalam kotak hatimu.

Mungkin itu sebabnya aku tidak pernah mengerti kenapa beberapa manusia bisa menyimpan dendam dan sakit hati selama bertahun-tahun…

Aku selalu berfikir, apa mereka bisa tidur dengen nyenyak?

 

Kenangan indah.. Terlebih lagi.

Kau tau apa yang paling buruk dari kenangan?

Dia disebut kenangan, karna dia kini tidak lagi ada.

Dan merekam semua itu, bagi orang yang lemah hati (sepertiku), rasanya seperti membubuhkan lemon busuk pada darah segar lukamu.

Bisa bayangkan perihnya?

Cobalah!

Jangan lupa tambahkan sedikit kecap atau garam agar semakin terasa.

Maka untuk dia..

Aku lebih suka memasukkannya pada kotak hati dan menitipkan kuncinya pada loker ingatan.

Setidaknya, ingatan bisa berlaku lebih manusiawi daripada kotak hati,utk beberapa hal.

Tapi.. Kotak hatiku tidak pernah mau menerima penjaganya.

Kau.

Aku sudah mencoba.

Berkali kali memaksamu masuk dalam kotak hatiku. Tapi kau selalu keluar dengan liarnya, dan kembali berdiri disana memandangiku.

Dulu kukira, kau bagian dari mereka yang datang dan menghilang

Kenyataannya, bahwa kau tidak pernah menjadi bentukan kenangan yang bisa kusimpan.

Kau tercipta dari hening kesepianku..

Lalu mewujud dalam sosok bayangan yang terus mengikuti dan kuikuti. Dulu kukira kau hanya sebuah bayang..

Sampai beberapa detik yang lalu aku sadar, bahwa bayangan itu sudah Tuhan rekatkan erat pada jiwa yang bernaung dalam diriku.

Bahwa tanpa bayanganku, aku tidak akan bisa disebut sebagai makhluk bernama manusia.

Sampai aku menyadari bahwa sebenar benarnya aku tidak pernah menginginkanmu untuk masuk di dalam kotak hatiku.

Kata Tuhan yang mewujud nurani, kotak hatiku bukanlah tempat yang tepat untukmu.

Aku sudah bertemu dengan ribuan manusia.

Satu diantaranya menjadi misteri terbesar dalam otakku..

 

Kau tahu misteri? dia dikatakan misteri, karna seberapa besarpun kau mencoba mencari jawaban atasnya, kau tidak akan pernah menemukan..

bukan karna kau bodoh, tapi karna jawaban itu memng tidak pernah ada

Kau.

Yang tidak kutahu, mungkin saja kau sebenarnya adalah teka teki..mungkin saja aku yang bodoh

Mungkin saja jawaban itu sudah digenggam Tuhan dan aku yang tidak mampu membujuk-Nya untuk melepaskan genggaman itu

Tapi Tuhan juga kadang sangat pelit,mungkin saja bukan aku yang bodoh..tapi Dia yang sengaja mengujiku

Kau tau apa yang Dia katakan?

“anak-Ku..kau tidak akan pernah Kuijinkan ,kecuali jika kau berhasil menyenangkan hati Bapamu. Kau masih anak-Ku, tapi Aku akan lebih senang jika kau kembali menjadi kesayangan-Ku”.

Tinggalkan komentar